Kumpulan Lagu Lebaran Idul Fitri dari Masa ke Masa

Sel, 19 Mei 2020 pukul 11.21

Umat Islam, baik perorangan maupun kelompok, memiliki kebiasan terkait hari raya Idul Fitri. Di Indonesia hari raya selepas puasa sebulan penuh itu diwarnai gelombang mudik, ziarah kubur, halal bihalal, ketupat, hingga rekreasi karena liburan panjang dan lain sebagainya.  

 

Dalam kata-kata, hari raya yang dikenal dengan lebaran tersebut diekspresikan secara lumrah melalui “hari kemenangan” “kembali ke fitri”, “minal ‘aidin wal faizin”, “maaf lahir batin”.    

 

Rupanya hal-hal terkait lebaran menjadi daya tarik bagi para penggubah untuk menuangkannya dalam bentuk lagu yang diiringi musik dengan ragam genre. Saya melakukan riset kecil-kecilan di Google, mencari penyanyi solo atau grup musik yang menyanyikan bertema terkait lebaran.  

 

Tentu saja apa ini tidak lengkap banyak penyanyi atau grup musik yang tidak diabsen. Bukan karena apa-apa, tapi keterbatasan pengetahun. Dan sayang sekali data ini tidak menyertakan tahun karena beberapa lagu yang ditemukan tidak menyertakan tahun rilis.   

 

Lagu-lagu yang saya temukan di antaranya Idul Fitri (Gita Gutawa), Selamat Hari Lebaran (Gigi), Raihlah Kemenangan (Gigi), Hati yang Fitri (Gigi)

 

Lagu lain di antaranya Selamat Idul Fitri (Elizabeth Tan), Selamat Lebaran (Ungu), Tibanya Syawal Bahagia (Liza Hanim), Bila Takbir Bergema (Anis Suraya), Hari Raya Idul Fitri (Rhoma Irama), Selamat Pulang Kampung (KemenPU). 

 

Grup musik asal kota kembang Bandung, Bimbo, mengeluarkan dua lagu yaitu Taqabalallahu Minna Wa Minkum dan Lebaran Sebentar Lagi.   

 

Pemusik lain diantaranya, P-Project (Mudik), Jefri Al Buchori (Selamat Hari Lebaran), Elfa Secioria (Raihlah kemenangan). 

 

Dari negeri jiran Malaysia, situs yang sama mencatat antara lain lagu Anugerah Aidilfitri (Siti Nurhaliza) , Sesuci Lebaran (Siti Nurhaliza), Bila Hari Raya Menjelma (Siti Nurhaliza). Tentu saja bukan hanya Siti, beberapa penyanyi asal negara tersebut menyanyikan tema sama.  

 

Dari pemusik lawas ada A Bachsil dan OM Bluntas Ria (Dahaga dan Bahagia), Babay Suhaemi (Terkenang Ibu), Elvy Sukaesih dan OM el-Huryah (Belenggu Asmara), Muchsin dan OM el-Huryah (Jangan Risau), Djuhana Sattar Om Chandra Ayu (Gembira di Hari Raya).  

 

Elya Khadam dan OM Senandung (Mustika Hadiah Lebaran), R Sunarsih dan OM Pancaran Muda (Suara Takbiran), Lilis Suryani dan Om el-Jardin (Mata Keranjang), Lilis Suryani dan OM el-Jardin (Malam Takbiran), Zakarya dan OM Pancaran Muda (Mimpi Ketiban Bulan). Oslan Husein (Lebaran). 

 

Penyanyi qasidah tentu saja tidak ketinggalan. Rofiqoh Dharto Wahab menyanyikan lagu Minal ‘Aidin wal Faizin. Grup kasidah Nasida RIa punya lagu Selamat Hari Raya. Qasidah Rosita punya Lebaran. Latif M dengan Orkes Gambus Al-Fata punya lagu berjudul Lebaran. Nanang Qosim yang dikenal seorang qari punya lagu Lebaran. Qasidah Modern Hikmah Dkk punya Idul Fitri. 


 

Penyanyi anak-anak pun turut menyemarakkan lagu-lagu bertema lebaran. Dhea Ananda menyanyikan dua lagu berjudul Baju Baru dan Selamat Lebaran.  

 

Ada lagu lawas yang legendaris karangan komponis legendaris pula; yang mengubah beberapa lagu kebangsaan, yaitu Ismail Marzuki. Ia menciptakan lagu Selamat Hari Lebaran. Lagu ini dirilis tahun 1950, berarti ketika Indonesia baru lima tahun merdeka. Sedikit banyak, lagu yang bernuansa budaya Betawi ini merekam suasana bangsa Indonesia waktu itu. Yang hingga kini tak jauh beda.  

 

Lagu ini kemudian diaransemen ulang dengan penyanyi Denny Malik, Yani Libels, Betharia Sonata, dan Puput Novel. Lagu ini dicover oleh Kaco Kampong ft. Laila Assagaf & Irmansyah Tuhepaly. Pemusik lain juga tak sedikit mengaransemen ulang lagu ini.  

 

Ada lagu Selamat Hari Raya karya Tengku Alibasha yang dinyanyikan Miss Aminah. Lagu yang diupload Pak Belalang di YouTube itu, dinyatakan rilis pertama kali tahun 1936. Jika ini betul, tentu saja lebih tua dari lagu milik Ismail Marzuki. 

 

Dari sekian banyak lagu tersebut, nyaris menarasikan hal yang sama; kemenangan, kebahagian, bermaafan, takbiran. Lagu Ismail Marzuki, Lilis Suryani (Mata Keranjang), Zakarya (Ketiban Bulan) keluar dari itu semua. Lebaran hanya latar dari cerita. Bahkan, Babay Suhaemi dalam lagu Terkenang Ibu, Lebaran dinarasikan penuh kegalauan karena bercerita tentang orang sebatang kara.   

 

Yang menarik, bisa juga tidak, ternyata Lilis Suryani menyanyikan dua lagu bertema lebaran. Dua lagu tentang hari raya umat Islam itu tak cukup menyingkirkan imej tentangnya sebagai penyanyi Genjer-genjer.  

 

Tentu saja masih ada lagu bertema lebaran belum tercipta dan dinyanyikan. Entah berapa jumlahnya, tak sanggup mengabsennya.

 

Sumber: artikel asli

Komentar

Loading