Kontroversi Sejarah Penciptaan Brownies
Jum, 15 Mei 2020 pukul 00.38
Pernahkah terbesit dalam pikiran Anda sebuah pertanyaan tentang asal-usul makanan lezat brownies yang saat ini sangat populer? Catatan sejarah awal brownies sangat rumit bahkan bisa dibilang sulit untuk ditentukan versi mana yang benar.
Ada banyak cerita yang saling bertentangan mengenai awal pembuatan brownies di masa lalu. Brownies umumnya dikenal berasal dari Amerika Serikat, namanya berasal dari warna (coklat) dan dari karakter fiksi yang berasal dari mitos yang umum ditemukan dalam cerita pada periode awal penciptaannya.
Salah satu legenda penciptaan brownies mengatakan pertama kali ditemukan di Palmer House Hotel oleh Bertha Palmer di Chicago. Pada tahun 1893, Palmer meminta koki pastry untuk membuat hidangan pencuci mulut yang cocok untuk wanita yang menghadiri sebuah pameran berskala dunia di Chicago.
Koki yang membuat kue bolu coklat dan ternyata secara tidak sengaja koki tersebut lupa memasukkan bahan pengembang yaitu baking powder yang merupakan salah satu bahan penting dalam pembuatan kue. Alhasil begitu selesai dipanggang kue bolu tersebut tidak mengembang seperti kue-kue yang biasa koki tersebut buat. Tekstur kue bolu coklat yang seharusnya lembut dan mengembang malah menjadi padat, kering diluar dan sedikit basah di dalamnya.
Akhirnya dia meminta rancangan kue dengan ukuran lebih kecil yang bisa dimasukan ke dalam kotak makan siang. Hasilnya, Palmer House berhasil menciptakan brownies dengan kenari dan apricot glaze. Akhirnya Palmer House Hotel memiliki menu makanan penutup untuk pelanggan mereka yang terbuat dari resep yang sama, namun tidak pernah tertulis dalam buku resep pada saat itu.
Selain cerita tersebut, ada pula versi lain mengenai asal mula brownies, yakni berawal dari pemuda pemilik toko kue yang sedang melakukan percobaan namun kehabisan modal untuk membeli bahan kue. Pada akhirnya ia harus membuat kue yang berbeda dengan apa yang tertera di buku resep. Tidak disangka, hasil kreasinya tersebut justru dinikmati dan disukai banyak orang. Banyak pelanggan yang ingin membeli kue tersebut.
Resep brownies pertama kali muncul dalam buku Home Cookery yang disebut Service Club Cookbook pada 1904. Selanjutnya resep tersebut juga tertulis dalam buku masak karya Maria Willett Howard dan Walter M. Lowney yang berjudul Lowney’s Cookbook. Namun para sejarawan kuliner menyebutkan bahwa kue ini pertama kali muncul di buku resep Boston edisi 1906. Sejak saat itu nama brownies sebagai salah satu jenis kue makin dikenal di dunia, termasuk di Indonesia.
Pada tahun 1907, bentuk brownies berkembang lebih sempurna seperti yang kita kenal saat ini, muncul di Buku Resep Lowney’s karya Maria Willett Howard (diterbitkan oleh Walter M. Lowney Company, Boston) merupakan adaptasi dari resep Cooking School Boston untuk “Bangor Brownie”. Dalam resep itu menambahkan ekstra telur dan tambahan sebatang coklat.
Semua bukti penciptaan awal brownies mengarah ke Bangor Brownies yang menciptakan resep brownies asli, diciptakan oleh seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kota Bangor. Tetapi Oxford Companion untuk Makanan dan Minuman Amerika (2007), membantah dan tidak setuju resep brownies pertama berasal dari Bangor – ibu rumah tangga yang tidak diketahui.
Alasan Oxford Companion untuk Makanan dan Minuman Amerika tidak setuju resep brownies berasal dari ibu rumah tangga asal bangor berdasarkan resep Farmer. Ibu rumah tangga itu hanya memperbaiki resep Farmer yang kemudian diterbitkan oleh Maria Howard. Hal itu sudah diteliti dalam Oxford Ensiklopedia Makanan dan Minuman Amerika.
Dari semua catatan sejarah penciptaan awal brownies belum ditemukan kesepakatan siapa sebenarnya yang menciptakan resep brownies pertama kali. Kisah Palmer pertama kali memunculkan brownies, tetapi tidak ada catatan resminya. Sedangkan resep Farmer dianggap bukan bentuk brownies, bahkan ia juga pernah mengedit Buku Resep Makanan Sekolah Harvard edisi 1906.
Spekulasi akhirnya menyebar dari mulut ke mulut hingga diyakini bahwa brownies adalah kue gagal dari penciptaan kue bolu. Pada tahun 1920-an, brownies coklat mulai kurang diminati karena saat itu sangat mudah mendapatkan coklat.
Jika melihat bentuk dan rasanya, brownies coklat mirip dengan kue chip coklat yang ditemukan oleh seorang koki wanita dan penulis bernama Ruth Wakefield pada tahun 1938. Bahkan saat ini banyak ditemukan resep perpaduan antara chip coklat dan brownies.
Kue ini pun masih memiliki kesimpangsiuran dalam hal kategori. Ia tak bisa dimasukkan dalam kategori cake karena brownies tidak lembut seperti cake. Tekstur brownies cenderung padat dan legit. Namun, tak dapat pula masuk kategori kue kering karena memang brownies tak begitu kering. Penggunaan coklat batangan membuat brownies menjadi lembab dan legit.
Sekarang brownies sudah dimodifikasi menjadi bermacam-macam rasa dengan penambahan bahan-bahan seperti keju, strawberry, blueberry, kacang, kopi, dan lain-lain. Juga cara pembuatannya yang sekarang tidak hanya dibakar atau dioven, tetapi juga bisa dikukus, bahkan ada brownies yang tidak perlu dimasak sama sekali, karena bahan-bahannya sudah siap makan, seperti wafer dan susu kental manis.
Ingin bisa membedakan brownies atau kalau lebih ambisius lagi, ingin bisa membuat ketiga jenis brownies tadi, lihat dulu ciri-cirinya.
1. Teksturnya ringan menyerupai cake coklat. Penampakannya juga terlihat mengembang karena penggunaan pengembang kue (baking soda dan atau baking powder).
2. Tapi supaya tetap punya identitas brownies dan tidak sama dengan cake coklat, dipakai perpaduan gula pasir putih dan brown sugar. Selain itu, dipakai mentega leleh (bukannya mentega suhu ruang seperti pada cake).
3. Agar tercipta serat gluten, jumlah tepung lebih banyak dari lemak (butter).
4. Ideal memakai coklat bubuk untuk tekstur kue yang ringan dan rasa cokelat yang kuat.
5. Urutan pencampuran adonan: mentega leleh, gula, bubuk coklat, garam, baking powder. Barulah telur masuk satu persatu. Terakhir, masukkan tepung.
1. Teksturnya, lembut, lengket dan padat. Penampakannya juga pendek.
2. Coklat yang digunakan adalah coklat leleh, bisa dari dark cooking chocolate atau chocolate chips. Sisakan coklat 1/4 bagian cokelat dalam bentuk kecil/cincangan untuk ditambahkan di akhir.
3. Rasio lemaknya (butter dan coklat leleh) lebih banyak dibanding tepung.
4. Coklat leleh biasanya tidak memberi rasa coklat yang kuat. Sehingga perlu ditambah coklat bubuk.
5. Urutan pencampuran adonan: Lelehkan mentega bersama cokelat. Lalu masukkan gula pasir. Masukkan telur satu demi satu, dan kemudian campuran tepung, coklat bubuk dan garam. Terakhir masukkan cincangan cokelat/chips.
1. Sesuai namanya, brownies jenis ini teksturnya lebih kenyal. Secara penampakan, chewy brownies terlihat pendek dan padat seperti fudgy brownies.
2. Digunakan brown sugar supaya tekstur brownies jadi lembab dan kenyal. Di beberapa resep, ada juga yang menambahkan molas untuk menambah kekenyalan dan mengeluarkan rasa coklatnya.
3. Biasanya memakai kombinasi butter dan minyak. Minyak untuk kekenyalan dan butter untuk rasa dan aroma yang lebih kaya.
4. Urutan pencampuran adonannya: lelehkan butter bersama minyak. Masukkan campuran gula, coklat bubuk dan molas, lalu masukkan kuning telur satu persatu. Di mangkuk lain, kocok putih telur bersama tepung dan garam dengan whisk. Masukkan adonan putih telur ini ke dalam adonan coklat.
Dari ketiga resep brownies ini, mana yang paling kamu suka?
Sumber: artikel asli