Saldo Uang Elektronik Gratis Dari Kamandanu! Mau?

Jum, 8 Mei 2020 pukul 01.35

Arya Kamandanu adalah nama seorang tokoh utama dalam sebuah cerita radio legendaris yang berjudul “Tutur Tinular”, cerita radio fenomenal yang berlatar belakang sejarah berjalan dan runtuhnya Kerajaan Singasari sampai kepada berdirinya Kerajaan Majapahit Dalam cerita tersebut, seorang Arya Kamandanu dijelaskan adalah sosok seorang pemuda yang baik hati, sangat lugu, pemalu dan sulit untuk menyatakan perasaannya sendiri, bersifat agak ragu-ragu dalam mengutarakan isi hatinya terhadap seorang wanita.

 

Dia adalah putra kedua Empu Hanggareksa, Arya Kamandanu sangat suka mempelajari ilmu-ilmu kanuragan dan sebagai sosok pemuda yang sangat berbakat dalam olah ilmu kanuragan (seni tenaga dalam), pendekar yang berjiwa ksatria, pantang menyerah demi membela kebenaran. Dia diangkat sebagai murid oleh kakak seperguruan ayahnya yang bernama Empu Ranubaya. Empu Ranubaya mengajarkan Kamandanu jurus Nagapuspa, yaitu ilmu kanuragan ciptaan Empu Gandring dan Aji Saipi Angin, yaitu ilmu meringankan tubuh yang bisa membuat tubuh seringan kapas. Sayangnya, ketika Arya Kamandanu sedang giat belajar, Empu Ranubaya dikejar-kejar oleh prajurit Singasari, karena dia dianggap telah menghina Prabu Kertanegara.

 

Kemudian Arya Kamandanu mendalami lagi Jurus Naga Puspa tahap akhir yang ditinggalkan oleh Empu Ranubaya di atas sebuah batu. Dengan bantuan Empu Lunggah yang merupakan kakak seperguruan tertua ayahnya, Kamandanu mampu menyempurnakan Jurus Naga Puspa. Ilmu Kamandanu semakin hebat setelah dia tergigit oleh ular siluman Naga Puspa Kresna.

 

Arya Kamandanu kurang beruntung dalam hal percintaan. Dua kali dia mengalami kekecewaan akibat ulah kakaknya, Arya Dwipangga. Dua wanita yang dicintai Arya Kamandanu, yaitu Nari Ratih dan Mei Shin keduanya telah dinodai oleh Arya Dwipangga. Ada juga seorang wanita yang sempat singgah di hati Kamandanu, yaitu Luh Jinggan puteri Empu Lunggah. Kamandanu kemudian menjadi Panglima Majapahit dan menikah dengan Sakawuni dan mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Jambunada.

 

Arya Kamandanu lahir di desa kecil bernama Kurawan, putra kedua dari Mpu Hanggareksa, seorang ahli pembuat senjata kepercayaan Prabu Kertanagara (Raja Singasari).

 

Silsilah Guru Kanuragan Arya Kamandanu

 

Dalam kisah di ceritakan bahwa Mpu gandring (pembuat keris pesanan Ken Arok) beliau memiliki sahabat sekaligus sebagai murid bernama Mpu Bango (Bango Samparan ,tidak lain merupakan ayah angkat dari Ken Arok), Mpu Bango mempunyai seorang murid yang bernama Empu Sasi. Dan Empu Sasi sendiri memiliki tiga orang murid yaitu :

 

- Mpu Lunggah.

- Mpu Ranubhaya.

- Mpu Hanggareksa yang merupakan ayah dari Arya Kamandanu.

 

Arya Kamandanu sendiri mampu menguasai olah kanuragan karena mendapat bimbingan langsung dari saudara seperguruan ayahnya yang bernama Mpu Ranubhaya. Sebelum kedatangan Kamandanu, Mpu Ranubhaya hanya mempunyai seorang murid bernama Wirot.

 

Di dalam sebuah goa yang terletak di pinggiran bukit Desa Kurawan, Arya Kamandanu bersama Wirot digembleng olah ilmu kanuragan oleh Mpu Ranubhaya. Selama beberapa hari Arya Kamandanu akhirnya berhasil menguasai Aji Saepi Angin, sebuah ilmu kanuragan untuk meringankan tubuh, yang mampu membuatnya tubuhnya seringan kapas dan mampu berlari melesat seperti terbang. Arya Kamandanu juga berhasil menguasai pukulan dua belas jurus sampai tahap ke tiga dimana pukulan ini lebih populer dengan nama Jurus Naga Puspa, yang pada akhirnya nanti mampu disempurnakan sampai tingkat Akhir oleh bantuan saudara seperguruan ayahnya yang lain bernama Mpu Lunggah.

 

Pedang Naga Puspa

 

Dalam setiap petualangannya, Arya Kamandanu selalu ditemani oleh pedang pusakanya bernama pedang Naga Puspa ciptaan gurunya, Mpu Ranubhaya. Pada awalnya pedang pusaka ini diciptakan untuk Kaisar Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di negeri Mongolia sebagai tebusan atas diri Ranubhaya sebagai tawanan kerajaan, Namun pedang ini malah menjadi rebutan pejabat kerajaan. Demi menyelamatkan pedang tersebut dari orang-orang yang berwatak jahat, pedang pusaka tersebut akhirnya diserahkan kepada pasangan pendekar suami-istri bernama Lo Shi Shan dan Mei Shin.

 

Pasangan pendekar ini akhirnya menjadi buronan dan menjadi pelarian hingga terdampar ke Tanah Jawa. Sesampainya di Tanah Jawa, pedang ini pun menjadi rebutan oleh banyak pendekar jahat. Lo Shi Shan tewas, pedang pun beralih ke tangan Mei Shin. Mei Shin pun hidup terlunta-lunta, kemudian ditolong oleh Arya Kamandanu. Dalam kebersamaannya, merekapun saling jatuh cinta sampai akhirnya Mei Shin dinodai oleh kakak kandungnya sendiri Arya Dwipangga, kemudian agar Mei Shin tidak sampai menanggung malu akhirnya Arya Kamandanu menikahi Mei Shin, dan pedang pusaka tersebut diserahkan langsung kepada Arya Kamndanu, murid kesayangan dari pencipta pedang Naga Puspa itu sendiri.

 

Pedang Naga puspa ini begitu dahsyat kekuatannya, ketika pedang ini sudah keluar dari warangka nya, maka akan mengeluarkan sinar yang menyala berwarna merah darah. Dalam penciptaannya, Mpu Ranubhaya memasukkan energi ghaib yang sangat kuat dari roh sepasang Naga Bumi suami istri yang bernama Ki Ageng Puspa dan Nyi Ageng Puspa kedalam pedang tersebut, sehingga bagi siapa saja yang berani mencabut pedang tersebut dari warangkanya namun tidak memiliki tenaga dalam yang mampu mengimbangi kekuatan dari pedang Naga Puspa tersebut, maka si pemegang pedang tenaganya akan langsung tersedot habis oleh energi ghaib yang berada dalam pedang Naga Puspa ini hingga bisa menyebabkan kematian. Sudah banyak korban-korban yang berjatuhan akibat kecerobohan menggunakan pedang ini.

 

Arya Kamandanu sendiri tidak pernah berani berlama-lama ketika menggunakan pedang tersebut, karena meski ia sudah menguasai jurus -jurus dasar Naga Puspa, Namun ia masih belum mampu mengendalikan tenaga liar yang ada dalam pedang ini. Hingga suatu saat, pedang ini pun jatuh ketangan musuh besarnya, akibatnya banyak korban yang berjatuhan.

 

Ketika Arya Kamandanu digigit oleh ular siluman naga puspa, kemudian bertapa hingga 40 hari lamanya dan mampu menyempurnakan jurus naga puspanya sampai ke tahap akhir dan dengan bantuan Keris Mpu Gandring, barulah ia bisa merebut kembali Pedang Pusaka tersebut dari tangan musuh bebuyutannya, dan kemudian dengan kekuatan ghaib ular Naga Puspa yang sudah mengalir dalam tubuhnya, akhirnya Kamandanu bisa menaklukkan keganasan pedang ini, sehingga sinar yang dikeluarkan oleh pedang Naga Puspa ini berubah menjadi berwarna kebiru-biruan.

 

Pada masa akhir petualangannya, agar Pedang Pusaka tersebut tidak jatuh lagi ke tangan pendekar yang berwatak jahat, Kamandanu akhirnya memilih untuk berpisah dengan Pedang Pusaka ini, kemudian dengan mengerahkan seluruh kekuatan tenaga dalamnya, ia menancapkan pedang tersebut sangat dalam pada sebongkah batu besar di sebuah gua yang tersembunyi, di lereng Gunung Arjuna. Di sini pula Arya Kamandanu bertemu dengan sang patih besar Gajah Mada.

 

ORANG-ORANG BERPENGARUH DALAM PERJALANAN HIDUP ARYA KAMANDANU

 

Mei Shin

 

Adalah seorang pendekar wanita berkebangsaan Mongolia. Bersama suaminya Lou Shi San, Mei Shin berlayar ke tanah Jawa sambil membawa Pedang Nagapuspa ciptaan Empu Ranubaya. Namun di Tanah Jawa Mei Shin dan suaminya malah dikejar-kejar oleh Para prajurit kediri yang dipimpin oleh Empu Tong Bajil dan Dewi Sambi. Empu Tong Bajil sangat menginginkan Pedang Nagapuspa. Oleh karena itu dia terus memburu Mei Shin dan Lou Shi San.

 

Sakawuni

 

Adalah seorang gadis yang hidupnya ugal-ugalan. Dia adalah cucu Ki Sugata Brahma, Pendekar Lengan Seribu. Untuk melampiaskan dendamnya pada orang-orang Singasari, Sakawuni bergabung dengan orang-orang Kediri. Namun sebenarnya Sakawuni adalah seorang gadis berjiwa pendekar. Dia beberapa kali menolong Mei Shin, Lou Shi San, dan Kamandanu dari gangguan para prajurit kediri secara sembunyi-sembunyi. Dalam sebuah pertarungan melawan Empu Tong Bajil dan kawan-kawannya Kamandanu terluka parah. dia diselamatkan oleh Sakawuni dan dibawa ke rumah kakeknya. Ki Sugata Brahma mengatakan Bahwa luka Kamandanu bisa disembuhkan dengan Bunga Tunjung Biru. Untunglah Sakawuni bertemu dengan Aki Tamparoang. Atas petunjuk Aki Tamparoang Sakawuni membawa Kamandanu ke bukit Panampihan untuk meminta Bunga Tunjung Biru pada pemiliknya yaitu Dewi Tunjung Biru. Ternyata Dewi Tunjung Biru adalah ibu kandung sakawuni yang sudah lama menghilang. Sakawuni senang bisa bertemu dengan ibu kandungnya dan luka-luka Kamandanu bisa disembuhkan.

 

Nini Raga Runting dan Aki Tamparoang

 

Sebenarnya mereka berdua sudah saling mencintai sejak mereka masih sama-sama muda. Namun keduanya tidak mau mengungkapkan cintanya, sehingga sampai hari tua mereka tidak bisa hidup bersama. Keduanya selalu bertarung dan saling mengejek setiap kali bertemu. Nini Ragarunting sering menyebut Aki Tamparoang dengan sebutan ”sapi ompong”. Dan Aki Tamparoang menyebut Nini Ragarunting dengan sebutan ”kambing peot”. Namun keduanya juga saling tolong-menolong jika keadaan sedang genting.

 

PARA MUSUH ARYA KAMANDANU

 

Arya Dwipangga

 

Arya Kamandanu mempunyai seorang kakak bernama Arya Dwipangga, berbeda dengan Kamandanu, Arya Dwipangga memiliki karakter licik, ia lebih suka terhadap olah sastra (jawa/membaca syair-syair).

 

Dia gemar bersyair dan merayu para wanita dengan syair-syairnya itu. Dia sangat mudah jatuh cinta kepada setiap wanita cantik, meskipun wanita itu adalah kekasih adiknya sendiri. dengan syair-syairnya inilah pada akhirnya Arya Dwipangga berhasil menaklukkan kekasih adiknya (Nari Ratih) Pertama dia merebut dan menodai keperawanan Nari Ratih lalu menikahinya. Dari pernikahannya dengan Nari Ratih inilah Arya Dwipangga memiliki seorang putra yang bernama Panji Ketawang. Beberapa tahun kemudian Dwipangga bertemu dengan Mei Shin. Arya Dwipangga langsung jatuh cinta kepada Mei Shin. Lagi-lagi Arya Dwipangga tidak perduli kalau Mei Shin adalah kekasih Adiknya sendiri Arya Kamandanu.

 

Empu Tong Bajil

 

Empu Tong Bajil adalah pendekar sakti, namun sangat kejam. Pendekar cebol dari Lereng Gunung Tengger ini memiliki senjata andalan yaitu tongkat Pencabut Roh dan ilmu pukulan maut yang bernama Aji Segara Geni. Empu Tong Bajil adalah pemimpin kelompok pendekar yang membantu Pemerintah Kediri. Dalam sebuah pertarungan melawan Arya Kamandanu, Tongkat Pencabut Rohnya pernah patah menjadi dua. Empu Tong Bajil sangat marah. Dia lalu memperdalam Aji Segara Geni di Lereng Gunung Tengger. Setelah beberapa bulan lamanya Empu Tong Bajil berhasil memperdalam Aji Segara Geni. Dia kembali turun Gunung. Dia berniat kembali untuk bertarung melawan Arya Kamandanu. Mereka bertarung di Lembah Kardama. Dalam pertarungan itu Arya Kamandanu kalah dan Pedang Nagapuspa dapat direbut oleh Empu Tong Bajil.

 

Dewi Sambi

 

Adalah seorang pendekar wanita yang cantik, namun berwajah dingin dan kejam. Dia adalah kekasih Empu Tong Bajil. Dia sangat mencintai Empu Tong Bajil. Dia rela meninggalkan gurunya di Gunung Kawi hanya demi cintanya pada Empu Tong Bajil. Dari hubungannya dengan Empu Tong Bajil, Dewi Sambi mengandung dan memiliki seorang bayi laki-laki yang bernama Layang Samba. Namun Layang Samba dipelihara oleh Dewi Upas, guru Dewi Sambi yang memiliki kesaktian luar biasa. Diantaranya dia menguasai ilmu ular. Dewi Upas bisa memanggil ribuan ular dan memerintahkan mereka untuk melakukan apapun sesuai keinginan Dewi Upas.

 

Empu Renteng

 

Adalah seorang pendekar yang tidak banyak bicara. Dia tidak kalah sakti dengan Empu Tong Bajil dan Dewi Sambi. Pendekar dari Gunung Petiri ini mempunyai sebilah pedang ampuh berwarna kuning, sehingga disebut dengan Pedang Kuning. Dengan Pedang Kuning ini Empu Renteng bisa membunuh lawannya hanya dalam waktu beberapa detik. Selain itu dia juga memiliki ilmu kebal yang bernama Blabak Pengantolan. Tidak ada senjata apapun yang mampu untuk menembus kulitnya, termasuk juga senjata pusaka sekalipun.

 

Kalau kamu berhasil membaca sampai di sini, berarti ini adalah hari keberuntungan kamu karena ROOV sedang good mood mau bagi-bagi hadiah saldo uang elektronik gratis selama bulan Ramadan!

 

Caranya ikutannya mudah sekali: cukup jawab pertanyaan di Instagram ROOV di post ini. Kamu cukup tinggalkan komentar sekali saja dengan jawaban yang benar.

 

Ayo mulai sekarang.. dan nikmati hadiahnya setiap minggu!

 

Sumber: artikel asli

Komentar

Loading