Mengenal Sejarah Halloween, Hari Pesta Kostum di Berbagai Negara
Min, 29 Jun 2025 pukul 03.54
Roovers mungkin tak asing dengan perayaan yang kerap dilakukan tiap tanggal 31 Oktober. Ya, di tanggal tersebut acap kali dirayakan sebagai Hari Halloween.
Sebagian masyarakat di dunia pun turut merayakannya, contohnya dengan pesta kostum. Tak hanya itu, anak-anak di sebagian negara ada yang merayakan Hari Halloween dengan berkunjung dari rumah ke rumah. Mereka biasanya bertanya "trick or treat" kepada tuan rumah.
Jika tuan rumah memilih "trick", maka anak-anak akan menjahili si pemilik rumah. Sebaliknya, jika memilih treat, tuan rumah umumnya akan memberikan sesuatu seperti permen.
Namun, tahukah kamu Roovers tentang sejarah Hari Halloween? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Sejarah Hari Halloween
Melansir dari situs History, Hari Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain. Yaitu saat orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.
Pada abad kedelapan, Paus Gregorius III menetapkan 1 November sebagai waktu menghormati semua orang kudus atau All Saints Day dengan memasukkan beberapa tradisi Samhain. Malam sebelum All Saints Day dikenal sebagai All Hallows Eve yang kini populer dengan Hari Halloween.
Seiring berjalannya waktu, Hari Halloween berkembang menjadi hari kegiatan seperti trik-or-treat dan mengukir labu atau jack-o-lantern. Ada juga yang menggelar pesta mewah dengan memakai beragam kostum sambil makan-makan.
Hari Halloween sendiri tak terlepas dari perayaan tahun baru Bangsa Celtic pada 1 November. Bangsa Celtic merupakan orang-orang yang hidup di daerah Eropa sekitar 2 ribu tahun lalu.
Hari tersebut menandai akhir musim panas dan menjadi awal musim dingin yang gelap dan dingin. Waktu musim dingin ini sering dikaitkan dengan kematian manusia.
Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia yang hidup dan yang mati menjadi kabur. Pada malam 31 Oktober mereka diketahui merayakan Samhain, yakni peringatan hantu orang mati kembali ke bumi.
Selama perayaan tersebut, bangsa Celtic mengenakan kostum yang umumnya terdiri dari kepala dan kulit binatang. Mereka pun saling menceritakan nasib satu sama lain.
Setelah perayaan selesai, mereka menyalakan kembali api yang telah mereka padamkan sebelumnya malam itu. Api itu dianggap suci dan dapat membantu melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.
Itulah sejarah dari hari Halloween Roovers. Menurutmu bagaimana?
Penulis: Asthesia Dhea Cantika