Roovers yang sudah nonton film Sewu Dino mungkin bertanya-tanya dengan apa yang dialami oleh Della. Gadis tersebut tampaknya seperti dirasuki oleh roh jahat yang bisa saja menyerang siapa saja.

Tak heran jika tubuhnya diikat dalam tempat tidur kayu dan ditutupi oleh keranda. Dalam film tersebut disebutkan bahwa Della menjadi korban santet Janur Ireng.

Lantas, apa sebenarnya santet Janur Ireng tersebut?

Mengenal Santet Janur Ireng

Perlu diketahui, berbeda dengan santet pada umumnya, santet janur ireng digunakan untuk membunuh seluruh keluarga atau sekelompok orang secara bersamaan. Umumnya, pelaku akan memasang media santet pada tempat berkumpul para korban.

Melansir dari buku Santet Janur Ireng yang ditulis oleh Simpleman, orang yang terkena santet tersebut satu per satu memuntahkan darah hitam yang sangat kental. Tak hanya itu, mereka juga mendapat dorongan untuk menyakiti dirinya sendiri, mulai dari membentur-benturkan mukanya ke lantai hingga menusuk tubuhnya dengan pisau.

Namun tahukah kamu Roovers, rupanya santet janur ireng meninggalkan bukti fisik, yakni janur kuning yang menghitam. Ini juga ditampilkan dalam film Sewu Dino saat janur kuning dalam pernikahan Arjo dan Intan tiba-tiba menghitam.

Tak hanya itu, rumornya santet janur ireng juga menggunakan media janur kuning yang ditanam di suatu tempat. Janur tersebut akan menghitam apabila praktik santet janur ireng sedang berlangsung.

Untuk terbebas dari santet ini, jika pelaku menargetkan tempat alih-alih orang, maka sebaiknya segera keluar dari ruangan yang sudah dipasang dengan santet janur ireng.

Hanya saja, semua itu sia-sia jika pelaku menargetkan orang, keluarga, atau ikatan darah. Sebab, santet tersebut akan terus memburu seluruh anggota keluarga tersebut hingga keturunan terakhir. 

Konon, santet janur ireng bisa dimusnahkan dengan ritual khusus. Sayangnya, hanya orang-orang tertentu saja yang mampu memusnahkan santet janur ireng.

Itulah pemahaman tentang santet janur ireng, santet berbahaya yang ada di film Sewu Dino. Bagaimana menurutmu Roovers?

Penulis: Asthesia Dhea Cantika