Identik dengan Warna Merah, Ini Alasan Warna Dominan Perayaan Imlek
Min, 11 Mei 2025 pukul 04.10
Roovers, perayaan tahun baru etnis Tionghoa ini tinggal menghitung hari. Tak sedikit orang yang turut merayakannya kini tengah disibukkan mempersiapkan berbagai hal, termasuk pemasangan ornamen dan lain-lainnya.
Tahun Baru Imlek adalh festival lima belas hari yang dirayakan setiap tahun tergantung pada kenampakan bulan. Pada 2024 ini perayaan ini jatuh pada 10 Februari. Berakhirnya perayaan ini ditandai dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15.
Dalam tradisi yang ada, perayaan Tahun Baru Imlek meliputi pertemuan keluarga, mengenakan pakaian merah atau warna-warni, dan membagikan hóngbāo (amplop berisi "uang keberuntungan" atau "uang untuk melabuhkan tahun").
Berbicara tentang Tahun Baru Imlek selalu identik dengan warna merah, baik itu amplop, pakaian hingga ornamen lainnya kan Roovers. Tentu ini menjadi pertanyaan bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Adapun alasan perayaan Imlek identik dengan warna merah yang tak banyak orang ketahui berikut ini.
Alasan Perayaan Imlek Identik dengan Warna Merah
Melansir dari The Conversation dalam budaya Tionghoa, warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan. Merah berhubungan dengan api, yang melambangkan keberuntungan, kegembiraan, vitalitas, kesuburan, dan kebahagiaan.
Berangkat dari itulah warna merah selalu digunakan dalam ornamen perayaan Imlek. Orang Tionghoa ingin memasuki tahun baru dengan semua hal baik ditanam dan dilambangkan dengan warna merah lantaran mengandung banyak keberuntungan.
Penggunaan warna merah dalam perayaan tahunan ini diawali dari legenda seekor monster raksasa menakutkan yang dikenal dengan nama 'Guardian' atau 'Nian'.
Menurut legenda masyarakat Tiongkok, 'Guo Nian' atau 'Nian' adalah monster menakutkan yang selalu muncul di akhir tahun untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa.
Untuk melindungi diri, para penduduk akhirnya meletakkan makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. Hal tersebut dipercaya membuat 'Nian' memakan makanan yang telah disiapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil panen.
Pada suatu waktu, penduduk melihat 'Nian' lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang menggunakan pakaian berwarna merah.
Hal ini kemudian membuat penduduk percaya jika 'Nian' takut dengan warna merah. Sehingga setiap kali Imlek datang, penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kertas warna merah di jendela dan pintu.
Itulah alasan mengapa perayaan Imlek identik dengan warna merah yang tak banyak orang ketahui. Sudah paham kan Roovers?
Penulis: Asthesia Dhea Cantika