Mengenal Wolf Moon, Fenomena Bulan Purnama yang Terjadi Dini Hari Tadi
Sab, 28 Jun 2025 pukul 04.36
Roovers, mungkin sebagian dari kalian yang dini hari tadi begadang telah melihat fenomena bulan purnama. Tampaknya memang seperti bulan purnama pada umumnya, namun tahukah kamu jika fenomena bulan tersebut memiliki istilah unik, yakni Wolf Moon atau Bulan Serigala.
Perlu diktahui bulan Purnama terjadi setiap 29 hari, yang berarti sebagian besar bulan mempunyai satu Bulan Purnama (meskipun jarang terjadi dua Bulan Purnama dalam satu bulan kalender, bulan kedua disebut Bulan Biru).
Bulan Purnama sendiri terjadi saat Bumi berada diantara Matahari dan Bulan. Bulan akan tampak penuh lantaran semua sisinya terkena sinar matahari.
Belahan Bumi yang mengalami fase malam akan akan melihat bentuk Bulan bulat sempurna.
“Menurut NASA, di Amerika Serikat, Bulan Purnama setiap bulan memiliki nama tradisional yang dikaitkan dengan cuaca, tanaman yang sedang musim, atau hewan yang mungkin dilihat pada waktu tersebut. Nama-nama tradisional ini tercantum dalam Almanak Petani, yang menulis bahwa nama-nama ini berasal dari sejumlah tempat, termasuk sumber-sumber penduduk asli Amerika, kolonial Amerika, dan Eropa,” jelas Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Farahhati Mumtahana, Jumat (26/1/2026).
Farah melanjutkan, jika fenomena bulan purnama dini hari tadi disebut Wolf Moon lantaran serigala lebih sering terdengar melolong di bulan Januari. Akan tetapi, kita sekarang tahu bahwa serigala sebenarnya tidak melolong lebih banyak di bulan Januari dibandingkan bulan lainnya.
Wolf Moon terjadi pada dini hari, Jumat (26/1) pukul 00.53 WIB. Menurutnya, Bulan Purnama yang terjadi tidak menyebabkan dampak signifikan pada kehidupan di Bumi. Masyarakat dapat melihat Bulan Purnama yang indah secara langsung, asalkan cuaca cerah atau tidak mendung.
Efek yang cukup umum yang diakibatkan oleh Bulan Purnama yaitu fenomena air pasang akibat gravitasi Bulan. Tak hanya itu, fenomena ini juga biasanya mempunyai pengaruh khusus pada spesies tertentu, seperti migrasi dan perkembangbiakan.
Meski begitu, maraknya polusi cahaya saat ini membuat langit sering terang benderang karena sorotan lampu, pengaruh Purnama pada spesies ini cukup terdampak.
Kalau menurutmu bagaimana Roovers?
Penulis: Asthesia Dhea Cantika