Mengupas Sejarah Keberadaan Gedung Singa Kuning Kota Tua Jakarta
Sab, 26 Apr 2025 pukul 00.26
Roovers, berkunjung di kawasan kota Tua Jakarta memang jadi satu momen terbaik untuk belajar sejarah. Di sisi lain dari kawasan kota Tua tepatnya di Jalan Kali Besar Barat, kamu akan menemukan dua bangunan yang mirip bentuknya, yakni Toko Merah dan gedung Singa Kuning, loh.
Tak sekedar mirip gaya arsitekturnya, kedua bangunan lawas ini pun memiliki kisah yang menarik sebagai penunjang kawasan Kota Tua Jakarta. Kawasan tersebut dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah Oude Batavia atau Batavia Tua.
Kendati tak setenar dengan Toko Merah, gedung Singa Kuning turut andil dalam khazanah heritage di sepanjang tepian Kali Besar. Gedung ini pun terletak tepat di Jalan Kali Besar Barat No. 3-4 Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.
Lokasi gedung ini sendiri berada tepat di sebelah utara bekas gedung Chartered Bank of India, Australia and China, atau sebelah selatan gedung Banteng. Diberi nama gedung Singa Kuning lantaran di muka pintu utamanya terdapat dua patung singa yang semula dicat dengan warna kuning.
Sejatinya bangunan lawas ini adalah Puri Belanda yang dibangun sekitar akhir abad 18 atau awal abad 19 di Kali Besar Barat. Yang, selanjutnya menjadi kantor Bank of China.
Selain itu, beberapa alih fungsi bangunan terus berlangsung setelah ditinggalkan Bank of China. Windoro Adi dalam bukunya, Batavia 1740: Menyisir Jejak Betawi menjelaskan, bahwa bangunan ini dipugar oleh North Borneo Company pada tahun 1921.
Kala itu tangga dipindahkan ke rumah kecil, pintu sebelah kiri, dan di dalam lubang ventilasi di atas pintu utama dipasang ukiran kayu antik yang indah.
Rumah ini pun pernah digunakan sebagai kantor dan gudang Firma Houghton dan Tels & Co. Seorang bangsawan Jerman bernama Baron Friedrich von Wumb pun pernah tinggal di sini.
Wumb adalah salah seorang pelopor pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen atau Perhimpunan Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia. Tak hanya itu, ia juga pendiri Perpustakaan Nasional yang pada tahun 1989 dipindahkan dari gedung Museum Nasional ke gedung bekas Koning Willem III School di Jalan Matraman Raya.
Bagaimana Roovers, gedung yang tak jarang disorot ini rupanya pernah jadi tempat yang bersejarah? Tertarik kan untuk berjelajah di kawasan ini?
Penulis: Asthesia Dhea Cantika