5 Buku Fiksi Terbaik Indonesia, Ada yang Diadaptasi menjadi Film

Kam, 24 Apr 2025 pukul 03.29

Novel fiksi merupakan cerita yang dikarang berdasar imajinasi penulisnya. Cerita ini biasanya menargetkan emosi pembaca dan memiliki amanat atau pesan moral tertentu. 

Kalau kamu Roovers suka baca novel fiksi, wajib baca 5 novel fiksi terbaik Indonesia berikut ini. Sebab selain pesan moral yang sangat kuat, novel berikut ini selalu laris meski sudah terbit bertahun-tahun silam, lho!

Apa saja novelnya? Yuk, simak jawabannya berikut ini.

5 Buku Fiksi Terbaik Indonesia

Laut Bercerita

Novel karya Leila Salikha Chudori yang mengangkat tema persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dan rasa kehilangan. Berlatarkan waktu di tahun 90-an novel Laut Bercerita mengisahkan tragedi penculikan aktivis era reformasi tahun 1998 dari berbagai sudut pandang, mulai dari keluarga dan sahabat yang kehilangan hingga sekelompok orang yang gemar menyiksa dan lancar berkhianat. 

Sejak diterbitkan buku ini telah mendapat penghargaan The S.E.A Write Award 2020 yang merupakan penghargaan kepada sastrawan berprestasi di tingkat Asia Tenggara.

Negeri 5 Menara

Novel karya Ahmad Fuadi ini bercerita tentang kehidupan enam santri dari daerah yang ber berbeda-beda ketika menuntut ilmu di Pondok. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. 

Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua di mana keenamnya punya mimpinya masing-masing untuk berkeliling ke berbagai penjuru dunia. 

Bumi Manusia

Novel fiksi dengan genre drama history ini memiliki setting di kehidupan periode penjajahan Belanda. Menceritakan kisah dua anak manusia, Minke seorang pemuda pribumi Jawa totok dan Annelies yang merupakan gadis Indo Belanda anak seorang Nyai.

Mereka saling meramu cinta di atas pentas pergulatan tanah kolonial awal abad-20. Bapak Minke yang baru saja diangkat jadi Bupati, tak pernah setuju anaknya dekat dengan keluarga Nyai, sebab posisi Nyai di masa itu dianggap rendah.

Ronggeng Dukuh Paruk

Ronggeng Dukuh Paruk merupakan novel karya Ahmad Tohari dan diterbitkan pada 1982. Novel ini menceritakan kisah Srintil yang masih belia dan sudah dinobatkan sebagai ronggeng baru di Dukuh Paruk untuk menggantikan ronggeng terakhir yang mati 12 belas tahun lalu. 

Semangat kehidupan di Dukuh Paruk kembali menggeliat lantaran kehadiran Srintil sebagai seorang ronggeng. Ronggeng adalah perlambang kehidupan bagi warga desa, tanpa adanya seorang ronggeng, Dukuh Paruk kehilangan jati dirinya. 

Srintil menjadi tokoh yang terkenal dan dikagumi karena kecantikannya. Sayangnya malapetaka politik yang terjadi di tahun 1965 membuat Dukuh Paruk hancur. 

Mereka terseret arus konflik politik dan divonis sebagai pengkhianat negara sehingga daerahnya dibakar, ronggeng beserta para penabuh calung ditahan oleh negara. Srintil yang beruntung mendapat perlakuan pengecualian karena kecantikannya berusaha untuk mengubah kehidupannya setelah bebas dari tahanan para penguasa. 

Cantik itu Luka

Sejak terbit pertama kali pada tahun 2002, novel ini masih eksis di kalangan pembaca sehingga selalu dicetak ulang. Cerita ini berlatar belakang pada masa penjajahan dan mengisahkan kehidupan Dewi Ayu, seorang perempuan cantik yang merupakan seorang pelacur. 

Ia dibesarkan oleh kakek neneknya setelah ayah dan ibunya diusir lantaran pernikahan sedarah. Meski demikian, ia tumbuh menjadi gadis yang kuat dan pemberani. 

Keberanian Dewi Ayu tampak saat ia ditawan oleh tentara Jepang. Di tempat itu, ia harus mengorbankan kesuciannya untuk membantu rekannya di tempat penampungan. 

Kehidupan itu terus dijalaninya hingga memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberinya nama si Cantik.

Itulah 5 novel fiksi terbaik Indonesia. Novel mana nih Roovers kesukaanmu?


 

Penulis: Bella Nurmaya